1. Pendekatan Daur Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)
2. Pendekatan Desain Sosioteknik
Pendekatan Desain Sosioteknik dapat digambarkan sbb :
Pada pertengahan tahun 1970, sebuah pendekatan baru muncul yang fokusnya pada problem perilaku. Pendekatan ini disebut desain sosiotechnical, mencari solusi untuk mengoptimalkan dua sistem secara bersama-sama, yaitu :
1. sistem teknik (the technical system), sasarannya adalah untuk memaksimalkan pemenuhan
tugas
2. sistem social (the social system), sasarannya adalah untuk memaksimalkan kualitas kerja
pemakai sistem
Gambar tahapan pendekatan sosiotechnical adalah sbb :
3. Pendekatan Politik
Berikut adalah gambar pendekatan politik dapat digambarkan sbb :
4. Pendekatan Soft-System
Pada pertengahan tahun 1970, Checkland(1981) dan koleganya pengembangkan pendekatan yang didesain untuk membantu pengambil keputusan untuk mempelajari tentang dan pemahaman yang lebih dari problem struktur yang kurang baik. Mereka menyebutnya pendekatan “soft-system methodology” (SSM). Disebut SSM karena fokusnya pada learning (pembelajaran) dan innovation (inovasi) pada situasi masalah (problem). Mereka membedakan pendekatan mereka dari pendekatan "hard system" dengan asumsi itu (terutama sekali pembuat keputusan) mempunyai tujuan spesifik dan memahami substansi solusi masalahnya.
SSM melibatkan tujuh langkah yaitu :
1. Recognize the problem situation (pengenalan terhadap situasi masalah)
2. Example of problem situation (contoh dari situasi masalah)
3. Produce root definitions of relevant systems (definisikan hasil utama sistem yang
elevan)
4. Develop conceptual models of relevant systems (kembangkan model konseptual system
yang relevan)
5. Compare conceptual models with problem situation (Bandingkan model konseptual
dengan situasi masalah)
6. Identify desirable and feasible changes (identifikasi keinginan dan perubahan yang
mungkin)
7. Take action to improve situation (lakukan aksi untuk perbaikan situasi)
5. Pendekatan Ketidaktentuan (Contingency)
1. Dampak Sistem sosial (Social Systems Impact)
2. Dampak Sistem Tugas (Task Systems Impact)
3. Ukuran Sistem (System Size)
4. Penggunaan komponen sama (Commonality)
5. Ketidakpastian Kebutuhan (Requirement Uncertainty)
6. Ketidakpastian Teknologi (Technological Uncertainty)